Seabad Kelok 9 (1910 dan 2010)

Posted by Ferry Setia Budi Wednesday, September 19, 2012 0 comments




[Image: kelok%2B9%2B1910.jpg]
[Image: kelok-9-subkiskeigoblogspotcom.jpg]
Atas : Tahun 1910
Bawah : Tahun 2010


Kedua foto ini mengambil lokasi dan angle yang
sama, tapi dipisahkan jarak waktu seratus tahun. Lokasi yang dipilih
adalah Kelok Sembilan, sebuah lokasi berjarak kira-kira 70 km dari
Bukittinggi arah ke Pekanbaru.

Sesuai namanya, Kelok Sembilan
mempunyai 9 buah kelok (bahasa Minang yang berarti tikungan) dengan
sudut putar 180 derjat. Sebuah cara yang dibuat oleh Belanda dalam
menyiasati beda tinggi yang mencolok antara jalan bagian bawah dan
bagian atas. Cara ini efektif untuk memperpendek jarak tempuh karena
tidak perlu memutar mengelilingi bukit. Selain disini, kelok yang banyak
juga terdapat di Kelok 44 (Maninjau) dan Sitinjau Laut (Padang-Solok).
Lain waktu kita jalan-jalan ke sana.
Kelok 9 dibangun Belanda pada
tahun 1908 - 1910. Pada foto pertama, sepertinya dipotret pada saat
jalan itu baru selesai dibangun tahun 1910. Ini terlihat dari lingkungan
yang bersih dari tanaman-tanaman besar. Bahkan ada yang masih
bertumbangan. Dalam foto juga terlihat sebuah mobil menuruni kelok
sembilan dan di kejauhan sana terlihat jalan mengular menuju kepekatan
rimba raya, ke arah kota Pajakoemboeh alias Payakumbuh. Terbayang waktu
itu, apa yang ada dalam pikiran para penumpang mobil ketika berjalan
dalam naungan batang kayu raksasa di kiri-kanan jalan. Alangkah
beraninya!
Foto kedua, seratus tahun kemudian. 2010. Perbedaan
yang mencolok adalah jalan sudah dilapisi aspal mululus lus. Kemudian
kepekatan hutan terlihat berkurang dan tidak seseram foto seratus tahun
sebelumnya. Yang pasti masih sama adalah konstruksi dinding penahan
tanahnya. Dari kedua foto dapat dipastikan dinding itu adalah dinding
yang sama. Dilihat dari bentuk dan alur-alur yang ada di permukaan
dinding. Seratus tahun menantang panas dan hujan tidak membuat dinding
itu lapuk dimakan usia. Jangankan rubuh, sompel pun tidak! Hanya ada
penambahan dinding di sebelah kiri arah jurang. Mungkin untuk pencegahan
karena sudah banyak pembalap jalanan yang terjun ke dalam sana.
Terakhir,
ternyata kedua foto ini memperlihatkan bahwa lebar jalan di sana tidak
berubah selama 100 tahun. Padahal kendaraan yang lewat sudah berbeda
jauh ukurannya. Pantas saja sering macet....
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Seabad Kelok 9 (1910 dan 2010)
Ditulis oleh Ferry Setia Budi
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://batang-agam.blogspot.com/2012/09/seabad-kelok-9-1910-dan-2010.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Template by Berita Update - Trik SEO Terbaru. Original design by Bamz | Copyright of Yang Patut Anda Ketahui......