Residentie Sumatra's Westkust
Wednesday, September 19, 2012
0
comments
Dalam posting-posting terdahulu
seringkali kita menyebut Sumatera Barat dengan istilah yang dipakai
dalam adminstrasi pemerintahan kolonial Belanda, yaitu Sumatra's
Westkust. Arti harfiahnya
adalah Pantai Barat Sumatera. Namun nama ini sekaligus juga menjadi nama
salah satu keresidenan di pulau Sumatera.
Apakah wilayahnya sama dengan
wilayah Propinsi Sumatera Barat sekarang? Untuk menjawabnya mari kita
lihat peta Keresidenan Sumatra's Weskust yang diterbitkan pada tahun
1932.
Dari peta terlihat bahwa Keresidenan
Sumatra's Westkust dikelilingi oleh beberapa keresidenan lain yaitu
Keresidenan Tapanuli, Oostkust van Sumatra (Pantai Timur), Indragiri,
Jambi dan Benkoelen (Bengkulu).
Dalam insert peta terlihat peta kota Padang dan Emmahaven alias Teluk Bayur. Dari insert ini terlihat bahwa yang disebut kota Padang pada waktu itu hanya sampai ke Banjir Kanal yaitu daerah Purus dan Jati. Sedangkan kawasan Muaro dan Pondok sudah terlihat lebih padat infrastruktur jalannya. Rel kereta api membentang sampai ke ujung Muaro (yang sekarang tidak ada lagi). Begitu pun di Teluk Bayur, rel KA sampai ke ujung pelabuhan.
Dalam insert peta terlihat peta kota Padang dan Emmahaven alias Teluk Bayur. Dari insert ini terlihat bahwa yang disebut kota Padang pada waktu itu hanya sampai ke Banjir Kanal yaitu daerah Purus dan Jati. Sedangkan kawasan Muaro dan Pondok sudah terlihat lebih padat infrastruktur jalannya. Rel kereta api membentang sampai ke ujung Muaro (yang sekarang tidak ada lagi). Begitu pun di Teluk Bayur, rel KA sampai ke ujung pelabuhan.
Kalau kita perhatikan batas-batas
daerah ke arah utara maka sepertinya hampir sama dengan kondisi
sekarang, yaitu perbatasan antara Sumatera Barat dan Sumatera Utara
terletak antara Rao dan Kotanopan. Sama halnya dengan batas antara Air
Bangis dan Natal. Demikian juga dengan ke arah Indragiri, yaitu antara
Kiliranjao (sekarang) dan Taluk (Kuantan). Idem ditto yang ke arah Bengkulu, antara Tapan dan Muko-muko.
Yang berbeda adalah yang ke arah
Oostkust (Pantai Timur) atau Riau sekarang. Terlihat wilayah Westkust
"merangsek" masuk sampai melewati Bangkinang, bahkan mendekati
Pekanbaru, tepatnya di sebelum Taratakbuluah. Demikian juga yang ke arah
Jambi bagian Selatan. Kawasan Kerinci lengkap dengan Gunung Kerinci
dan Danau Kerinci-nya sepenuhnya berada dalam wilayah Sumatra's
Westkust.
Hal ini juga sejalan dengan apa yang
tercantum di dalam UU No. 10 Tahun 1948 tentang Pemecahan Sumatra
menjadi Propinsi Sumatera Utara, Tengah dan Selatan. Sumatera Tengah
terdiri atas 12 Kabupaten terdiri atas 7 di ex-Westkust, 3 di
ex-Oostkust dan 2 di Jambi. Dari komposisi ini terlihat betapa
dominannya orang Minang di Propinsi Sumatera Tengah, sampai-sampai
menimbulkan kecemburuan di belakang hari bagi masyarakat Riau dan Jambi.
Hingga saatnya pada puncak
"pemberontakan" PRRI, Pemerintah Pusat mengeluarkan UU No. 61 tahun 1958
membagi Propinsi Sumatera Tengah menjadi Propinsi Sumatera Barat, Riau
dan Jambi seperti sekarang ini, dengan "melucuti" Kampar dan Kerinci
dari Sumatera Barat dan memasukkannya ke Riau dan Jambi. Apakah hal ini
sebagai akibat kecemburuan masyarakat di kedua propinsi sebagaimana kita
sebut tadi ataukah keinginan Pemerintah Pusat dalam rangka mengurangi
dominasi Sumatera Barat di Sumatera Tengah dalam kaitannya dengan PRRI?
Hanya pelaku sejarah sendiri yang bisa menjawabnya.
Sebagai pembanding berikut peta Sumatera Barat sekarang.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Residentie Sumatra's Westkust
Ditulis oleh Ferry Setia Budi
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://batang-agam.blogspot.com/2012/09/residentie-sumatras-westkust.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Ferry Setia Budi
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment