Mentawai 1900
Wednesday, September 19, 2012
0
comments
Foto
pantai Mentawai ini sangat kontras dengan image tentang Mentawai yang
ada di kepala kita saat ini. Pantai ini sangat tenang, seperti danau
saja layaknya. Padahal, saat ini Mentawai identik dengan salah satu
tempat surfing terbaik di dunia dengan ombak menggelora yang diburu para
surfer mancanegara. Lha, ombaknya dimana, mister?
Foto
ini mungkin diambil di pantai Timur kepulauan Mentawai yang
membelakangi Samudera Indonesia. Sementara surga para peselancar itu
berada di pantai Barat. Menghadap langsung ke samudera. Jadi, ya...beda
lokasi cuy.
Perkampungan
dengan beberapa Uma atau rumah. Uma berupa rumah panggung beratap
rumbia, tipikal rumah tradisional. Sepertinya ada jembatan menuju
kompleks uma di seberang sana. Padahal tidak ada sungai. Kayu juga
terlihat bergelimpangan. Mungkin kampung ini berada di daerah rawa,
sehingga perlu jembatan dan kayu sebagai alas untuk berpijak.
Sebuah 'dermaga' di pinggiran kampung. Terus terang, melihat foto ini, ambo
terbayang kepada gambar-gambar penaklukan bangsa Spanyol atas bangsa
Indian di Amerika Selatan pada abad ke-16. Orang-orang bercawat
mendayung kano, dengan latar belakang hutan perawan.
Mungkin juga
bangsa Belanda yang pertama datang ke Mentawai berpikir bahwa mereka
telah setara dengan Pizarro atau Cortez di Amerika sana. Mereka juga
telah menjadi penakluk seperti kedua orang tersebut, minus jarahan
berton-ton emas. Inilah penaklukan versi mereka.
O ya, lokasi foto ini diambil mungkin sekarang telah menjadi resort milik orang Australia atau Inggris atau Italia. Itulah 'penaklukan' versi baru di Mentawai...
Pada tahun 1900 bangsa Belanda telah berupaya memperkenalkan Mentawai kepada Eropa. Upaya itu antara lain dengan mencetak briefkaart
atau kartu pos bergambar keunikan Mentawai. Agak rancu juga karena
kartu pos itu ditulisi kata-kata "Salam dari Sumatra" karena Mentawai
itu kan terpisah dari Sumatera?
Di kartu pos itu terpampang foto pasangan dari Pagai, perkampungan dan Raja Mentawai. Ndak jelas apa maksudnya Raja Mentawai, seseorang dengan cawat dan baju serdadu Belanda.
Keunikan
yang tidak tampak di kartu pos itu adalah ombak besar. Mungkin pada
saat itu olahraga surfing belum dikenal sehingga bagi pembuat kartu pos
ini ombak ya ombak. Ndak ada istimewanya. Ndak ada uniknya.
Selain
lewat kartu pos, Belanda juga memperkenalkan Mentawai melalui promosi
langsung. Contohnya adalah pada foto di atas. Foto ini diambil pada
tahun 1907. Tapi ini bukan di Mentawai. Ini di Bukittinggi. Acaranya
adalah Pakan Malam atau Pasar Malam. Tidak ada keterangan apakah
orang-orang Mentawai ini tidak kedinginan dengan berpakaian tradisional mereka di kaki Gunung Marapi dan Singgalang..
tidak kedinginan dengan berpakaian tradisional
mereka di kaki Gunung Marapi dan Singgalang...
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Mentawai 1900
Ditulis oleh Ferry Setia Budi
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://batang-agam.blogspot.com/2012/09/mentawai-1900.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Ferry Setia Budi
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment