Mantri Kopi Alahan Panjang
Wednesday, September 19, 2012
0
comments
Sewaktu
melihat-lihat koleksi Tropen Museum, ambo tertarik pada foto ini. Atau
lebih tepatnya, miris atau lebih tepatnya lagi, sedih. Di foto ini
terlihat seseorang dengan memakai saluak -yang menandakan ia adalah
seorang penghulu suku atau datuak- duduk berjongkok disamping 2 orang
bule berjenggot. Yang satu berdiri dan yang satu duduk.
Ternyata ketertarikan awal itu berlanjut kepada "penemuan" bahwa foto itu merupakan bagian dari hasil Midden Sumatra Expeditie (Ekspedisi Sumatera Tengah) yang berlangsung selama 2 tahun, yaitu antara 1877-1879 dan disponsori oleh Koninklijk Nederlandsch Aardrijkskundig Genootschap (KNAG) atau
Masyarakat Geografi Kerajaan Belanda. Ekspedisi ini berhasil memetakan
bagian tengah pulau Sumatera, mengikuti alur Sungai Batanghari dan
sekitarnya.
Dua orang bule itu adalah peneliti Belanda, yaitu Arend
Ludolf van Hasselt (kelak menjadi Residen di Riau) dan Johannes Francois
Snelleman (kelak menjadi direktur museum di Rotterdam). Sedangkan angku
kita yang sedang berjongkok itu ternyata adalah seorang koffiemantri untuk kawasan Alahan Panjang dan sekitarnya yang bernama Pakih Sutan.
Wow.
Seorang mantri kopi? Sebuah jabatan adminstratif sebagai seorang
inspektur perdagangan kopi tentu bukanlah orang sembarangan. Ini terkait
juga dengan Minangkabau sebagai daerah produsen utama tanaman kopi di
Hindia Belanda pada jaman tanam paksa. Mantri kopi setidaknya adalah
orang yang berpendidikan, artinya pernah sekolah dan bisa tulis-baca.
Sebuah keterampilan yang sangat langka pada saat itu.
Paling tidak
hal ini bisa terlihat pada foto kedua. Kewibawaan dan tatapan mata yang
tajam cukup memperlihatkan bahwa beliau adalah seorang pejabat pada
masanya. Perhatikan juga bahwa jas dan saluak dipakai dengan cara yang
persis sama dengan foto sebelumnya.
Belum cukup itu saja. Ternyata angku mantari kupi
ini cukup terkenal juga. Terbukti bahwa lukisan foto (atau foto
lukisan?) beliau dan istri beserta satu orang lain (yang disebut sebagai
"penulis pribumi" -mungkin maksudnya penterjemah), juga dimuat dalam
buku karya F.J van Uildricks yang berjudul Beelden uit Nederlandsch Indiƫ
(Gambar-gambar dari Hindia Belanda). Buku ini diterbitkan tahun 1893.
Sekali lagi, perhatikan gaya pakaian dan saluaknya. Persis sama...:)
Nah,
kembali kepada komentar pertama ambo tadi. Ambo miris bahwa seorang
dengan jabatan adat dan jabatan administratif yang relatif tinggi, masih
saja berjongkok kepada orang Belanda yang ternyata"hanya" para peneliti
biasa. Konon lagi rakyat jelata. Begitulah nasib anak jajahan....:(
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Mantri Kopi Alahan Panjang
Ditulis oleh Ferry Setia Budi
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://batang-agam.blogspot.com/2012/09/mantri-kopi-alahan-panjang.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Ferry Setia Budi
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment